Pengertiannya Majas Personifikasi Beserta Contoh nya

Majas Personifikasi – Sebelumnya kita sudah bahas tuntas masalah macam-macam majas beserta contohnya. Kali ini kita membuat artikel yang berhubungan juga yaitu majas personifikasi yang akan kita bahas beserta contohnya disini.

Majas Personifikasi – Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak akan pernah terlepas dari yang namanya komunikasi. Kegiatan komunikasi tersebut disebabkan adanya suatu tanggapan dari orang satu kepada orang yang lainnya.

Majas Personifikasi – Nah, dalam kegiatan berkomunikasi tersebut pastilah menggunakan suatu bahasa. Baik itu bahasa isyarat maupun bahasa yang keluar dari mulut. Dan juga disampaikan secara langsung ataupun secara tidak langsung.

Majas Personifikasi – Penyampaian secara langsung adalah saling tatap muka. Sedangkan jika secara tidak langsung maka bisa melalui surat atau pesan melalui ponsel, serta pada zaman modern ini bisa menggunakan aplikasi sosial media atau.

Majas Personifikasi – Ketika kita berkomunikasi menggunakan bahasa mulut, maka secara otomatis kita akan menggunakan suatu majas. Baik itu kita sadari maupun diluar kesadaran kita. Pengertian majas merupakan suatu gaya bahasa yang kita gunakan.

Gaya bahasa tersebut ada banyak sekali macamnya. Mulai dari majas personifikasi, metafora, hiperbola, ironi, litotes, alegori, metonimia, simile, paradoks, repetisi, eufimisme, asosiasi, dan masih banyak lagi yang lainnya. Dan dari semua jenis majas atau gaya bahasa tersebut pasti ada yang kita gunakan dalam berkomunikasi.

Majas Personifikasi – Nah, pada kesempatan kali ini saya akan memberikan beberapa contoh majas personifikasi yang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi sebelum kita membahas mengenai contoh majas personifikasi , ada baiknya kita mengetahui apa itu yang dimaksud dengan pengertian majas personifikasi.

contoh majas personifikasi - bebasketik.com

Majas Personifikasi – Penjelasan yang pertama adalah contoh majas personifikasi dalam suatu kalimat. Berikut ini adalah beberapa contoh dari majas personifikasi yang sering kita dengar dalam suatu kalimat.

  • Kumpulan pohon bambu itu saling berbisik karena terkena tiupan angin.
  • Tanaman padi mengucapkan selamat pagi dengan menunduk.
  • Dinginnya suhu ini seperti dipeluk oleh gumpalan salju.
  • Kurangnya wawasan nusantara membuat pengaruh globalisasi cepat masuk.
  • Dikala pagi banyak burung bernyanyi.
  • Rumput hijau bergoyang karena hembusan angin sepoi.
  • Mobil balap meraung di lintasan lurus.
  • Rating pohon melambai menyapa diriku.
  • Hembusan angin sepoi membelai diriku dikala tidur.
  • Setiap pagi alarm selalu membangunkanku dengan bernyanyi.
  • Tingginya gelombang tsunami hingga melahap habis seluruh daratan.
  • Salju lebat turun menyelimuti seisi kota.
  • Ketika gunung meletus, dia memuntahkan semua yang ada didalamnya.
  • Panasnya matahari menggigit kulit hitamku.
  • Orang di pantai itu bermain kejar-kejaran dengan ombak.
  • Setiap hari tubuhku selalu ditusuk dinginnya malam.
  • Ganja sudah menhabiskan sisa hidupnya.
  • Jenis ikan paus yang ada pandai dalam menari di laut.
  • Bintang di malam hari selalu berkedip menyapaku.
  • Beduk subuh pada pagi hari berteriak memanggilku untuk segera ke masjid.
  • Lidahku terasa terasa terbakar karena sambal itu.
  • Sandal di masjid itu berbaris rapi.
  • Cacing yang ada dalam perutku sudah berteriak meminta makan.
  • Daun tebu itu mencakar kulitku.
  • Sabun itu susah dipegang karena salalu meloncat kemana-mana.
  • Longsor di desa itu melahap habis semua yang ada di bawahnya.
  • Matahari sudah mulai mengintip di ufuk timur.
  • Bulan dan bintang sedang bersembunyi di balik jenis jenis awan.
  • Hutan itu menangis kesakitan karena pohonnya ditebangi.
  • Daun yang jatuh ke sungai itu berayun-ayun terbawa arusnya.
  • Sendok dan garpu selalu bertengkar ketika makan.
  • Dasi yang kupakai mencekik leherku.
  • Tinta itu melukis di bajuku.
  • Magnet bisa memikat besi kepadanya.
  • Sisir selalu siap untuk merapikan rambutku.
  • Suara sirine itu berteriak memanggilku.
  • Sampah itu menyuruhku untuk membuangnya.
  • Budaya di Indonesia dimakan oleh budaya asing.
  • Hidup harus saling menggigit supaya bisa menang.
  • Sarung tangan itu meremas erat tanganku.
  • Sofa itu memintaku untuk duduk.
  • Daun-daun di taman bergoyang dan menari.
  • Payung itu sangat berjasa untuk diriku karena selalu setia menjagaku dari derasnya hujan.
  • Langit mendadak muram ketika petir menyambar.
  • Kemarau yang panjang menghisap habis persediaan air di bumi.
  • Taman itu berteriak meminta untuk dibersihkan.
  • Banjir itu memakan habis semua yang ada di hadapannya.
  • Bantal itu mengajakku tidur.
  • Suara air itu bernyanyi bagaikan senadung lagu.
  • Burung itu bersiul dikala pagi hari.
  • Kursi itu langsung melompat karena guncangan.
  • Ketajaman lidahnya sungguh menyayat hatiku.
  • Sepatu rusak sudah berkata kapan aku diganti?.
  • Rokok akan membunuhmu.
  • Panasnya salep membakar tubuhku.
  • Kopi itu memanjakan lidahku.
  • Dompetku menangis karena kosong tanpa isi.
  • Dapur kotor itu memanggilku untuk dibersihkan.
  • Gemuruh petir saling bersahutan.
  • Anginpun berbisik kepadaku.
  • Langitpun menangis mengantar kepergiannya.
  • Hutan gundul dapat membunuh hewan langka.
  • Hutan itu merintih kesakitan karena ditebangi.
  • Akan selalu kutunggu angin yang membawa pesan.
  • Lonceng sekolah itu memanggil siswanya.
  • Penaku menari diatas kertas putih.
  • Mawar ini menjadi saksi dari janji manismu.
  • Mentari memekik menahan muka.
  • Setiap nasi yang kau buang pasti akan menangis.
  • Cermin selalu mengejek wajah gelapku.
  • Alam akan marah bila kita usik ketenangannya.
  • Sepatuku muntah karena bau kaki.
  • Bunga itu bisa memikat hati lebah.
  • Jika kau meremehkan air, maka dia akan menggigitmu.
  • Pohonpun bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW.
  • Kita semua pasti akan termakan oleh tanah.

macam macam majas - bebasketik.com

Stasiun Kereta Dikala Senja

Senja itu telah tiba dengan sepi menyeruak
Seiring dengan kepergianmu dengan kereta tua itu
Lokomotif menarik gerbong berteriak keras seraya menghembuskan asap
Tidak tau di gerbong keberapa dirimu dibawanya pergi

Jendela gerbong menyuruh engkau melihat aku
Kau melihatku dari ujung kejauhan diselingi dengan teriakan rel berderit
Gerbong-gerbong itu menertawakan diriku
Yang tak dapat melepas kepergianmu

Apakah kau tahu bahwa diriku ini tak bisa lebih hebat dari kereta tua ini
Yang dengan angkuhnya membawamu menjauh dariku
Bahkan teriakan lantangku pun terdiam oleh bisingnya teriakan lokomotif
Jajaran pintu gerbong yang sudah mulai berlari juga ikut mencegah langkahku
Untuk meraihmu

Lihatlah pada suatu hari yang akan datang nanti
Aku pasti akan datang kepadamu dengan penuh rasa suka cita
Dikala senja hari dengan kereta tua ini
Semoga esok gerbong itu tak lagi tertawa kepada diriku

Terima kasih, Jika dirasa bermanfaat jangan lupa share ya. Atau kalau berniat menambahkan silahkan komentar dibawah. Artikel ini akan di update lagi inshaAllah

Majas Personifikasi 

Tinggalkan komentar